Strategi Pemasaran Boleh Dicoba Digital untuk Menarik Generasi Milenial

Strategi Pemasaran

Canva

Dalam dunia bisnis yang serba digital, strategi pemasaran yang tepat bisa menjadi penentu keberhasilan sebuah brand. Generasi milenial, dengan gaya hidup yang dinamis dan kebiasaan belanja online yang tinggi, menjadi target pasar yang menjanjikan. 

Tapi, bagaimana caranya menarik perhatian mereka di tengah gempuran iklan dan konten yang berseliweran di media sosial? 

Yuk, kita bahas strategi yang bisa kamu coba!

Strategi Pemasaran yang Efektif

Menargetkan generasi milenial bukan cuma soal memasang iklan dan berharap mereka tertarik. Kamu butuh pendekatan yang lebih kreatif dan relevan dengan gaya hidup mereka. Beberapa strategi yang bisa kamu terapkan antara lain:

  • Gunakan Konten Interaktif
    Milenial lebih suka berpartisipasi daripada sekadar jadi penonton. Coba manfaatkan fitur polling, kuis, atau challenge di Instagram dan TikTok untuk meningkatkan engagement.
  • Manfaatkan Influencer Marketing
    Generasi milenial cenderung lebih percaya rekomendasi dari influencer dibandingkan iklan biasa. Tapi jangan asal pilih! Pastikan influencer yang kamu ajak kerja sama memiliki audiens yang sesuai dengan target brand kamu.
  • Tawarkan Pengalaman, Bukan Sekadar Produk
    Bukan cuma harga yang jadi pertimbangan milenial saat belanja, tapi juga pengalaman. Gunakan storytelling dalam pemasaranmu, buat mereka merasa menjadi bagian dari brand kamu.
  • Optimalkan Platform E-Commerce dan Sosial Media
    Milenial sering mencari produk di media sosial sebelum membeli. Pastikan akun brand kamu di Instagram, TikTok, atau marketplace selalu up-to-date dan responsif terhadap pertanyaan pelanggan.

Studi Kasus: Strategi Pemasaran Hijab oleh BDD

Industri hijab di Indonesia makin kompetitif, tapi Boleh Dicoba Digital (BDD) berhasil menjalankan strategi pemasaran digital yang membuat salah satu brand hijab meraih ROAS hingga 30x dengan omzet miliaran rupiah.

Awalnya, brand hijab ini sudah punya basis pelanggan yang kuat di offline store, tapi pemasaran digitalnya masih kurang optimal. Setelah bekerja sama dengan BDD, mereka mengimplementasikan strategi full-funnel marketing yang menyentuh seluruh tahap perjalanan konsumen, mulai dari awareness hingga pembelian berulang.

BDD memanfaatkan kombinasi CPAS Shopee, TikTok Ads, dan strategi konten kreatif untuk meningkatkan visibilitas dan engagement. Mereka juga memaksimalkan momentum belanja besar seperti tanggal kembar dan Ramadan, serta melakukan kolaborasi dengan brand lain untuk meningkatkan daya tarik kampanye. Hasilnya? Penjualan online melonjak drastis, bahkan dalam satu kampanye dengan budget Rp37 juta, omzet yang dihasilkan mencapai miliaran rupiah!

Dari studi kasus ini, bisa kita lihat bahwa strategi pemasaran yang sukses untuk milenial adalah yang inovatif, berbasis data, dan memanfaatkan tren digital secara maksimal. 

Related posts